Glorify God through your life

Bersyukurlah atas apa yang Dia kerjakan dalam diri kita. Ingatlah akan pengorbananNya di atas kayu salib di bukit Golgota.

Sabtu, 17 Juli 2010

Liturgi Baptisan (Calvin 1952)

Sakramen Baptisan

1542A,1545

Baptisan adalah tanda dan lambang. Melaluinya Tuhan kita menyatakan kepada kita hendak melakukan hal-hal ini: membuat kita terhisab umat-Nya dan ahli waris kerajaan-Nya; mengampuni segala dosa kita oleh pembasuhan yang telah dilakukan Yesus Kristus dalam darah-Nya; dan melahirkan kita kembali melalui penyucian oleh Roh-Nya. Maka Pelayan Gereja akan mengingati dan menasihati dengan tegas mereka yang membawa anaknya kepadanya untuk dibaptis, tentang perhambaan manusia yang sengsara dan tentang keadaan serta kedudukannya yang malang pada saat kelahirannya. Dan ia akan menjelaskan kepada mereka bahwa anak-anak kita menderita penyakit yang sama, dan sama sekali tidak mungkin disembuhkan dan pulih kembali kecuali dengan pertolongan obat yang menyelamatkan, yaitu Roh Allah, yang menerangi mereka. Karena itu, mereka perlu berdoa kepada Tuhan memohon agar Dia sudi membantu dan mendampingi anak ini, menjauhkannya dari hukuman kekal, dan membawa dia ke kehidupan kekal, sesuai dengan pemilihan-Nya yang hanya berdasarkan kemauan-Nya sendiri dan rahmat-Nya yang bebas. Untuk membantu Pelayan melakukannya dengan lebih mudah, [31] di sini kami mencantumkan kata-kata peringatan singkat yang mengandung pengajaran mengenai hal-hal tersebut.

1542A

Pertolongan kita adalah dalam nama Allah, yang telah menjadikan, dan seterusnya.

1542/5
TATA CARA PELAYANAN BAPTISAN

Perlu dicatat bahwa orang harus membawa anak untuk dibaptis pada hari Minggu, pada jam katekisasi, atau pada hari-hari lain pada waktu kebaktian,[1] agar Baptisan dilangsungkan di depan jemaat, mengingat bahwa Baptisan itu merupakan penerimaan khidmat ke dalam Gereja

Seusai kebaktian,[2] orang menghadapkan anak itu. Lalu Pelayan mulai berkata:

Pertolongan kita adalah dalam Nama Allah, yang telah menjadikan langit dan bumi. Amin.

Apakah Saudara menghadapkan anak ini dengan maksud agar dibaptis?

Mereka menjawab: Ya.

1542A, 1542/5

Pelayan: Tuhan kita memperlihatkan kepada kita betapa malang dan sengsara kita pada saat kita dilahirkan, ketika Dia berkata bahwa kita perlu dilahirkan kembali.[3] Sebab, bila kodrat kita perlu dibarui agar bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah, hal itu menunjukkan betapa rusak dan terkutuk kodrat kita itu. Maka Dia mendorong kita agar kita merendahkan diri dan menyesali diri kita, dan dengan cara itu kita dipersiapkan-Nya untuk menginginkan dan memohon anugerah-Nya yang mampu menghapuskan seluruh kerusakan dan kutuk kodrat kita yang pertama. Sebab, kita tidak sanggup menerimanya, kecuali kalau kita lebih dulu menanggalkan seluruh kepercayaan pada kekuatan, hikmat, dan kebenaran kita sendiri, bahkan mencela apa saja yang ada dalam diri kami.

Akan tetapi, setelah memperlihatkan kemalangan kita, Dia juga menghibur kita dengan belas kasihan-Nya, karena Dia berjanji melahirkan kita kembali oleh Roh Kudus-Nya, sehingga kita menempuh kehidupan yang baru, yang bagi kita menjadi pintu masuk ke dalam Kerajaan-Nya. [32] Kelahiran kembali itu terdiri dari dua bagian. Yang pertama: kita harus menyangkal diri, dengan tidak lagi berbuat sesuai dengan akal budi kita, kesenangan kita, dan kemauan kita sendiri, tetapi menundukkan perasaan kita pada hikmat dan kebenaran Allah sehingga tertawan olehnya; kita harus mematikan apa saja yang datang dari diri kita dan dari daging kita; dan selanjutnya, kita harus mengikut terang Allah, untuk menyenangkan Dia dan mematuhi kehendak-Nya. Dia memperlihatkan hal itu kepada kita melalui Firman-Nya dan menuntun kita menuju ke situ oleh Roh-Nya. Penggenapan kedua hal itu terdapat dalam diri Tuhan kita Yesus. Kematian-Nya dan penderitaan-Nya mempunyai kekuatan dan keampuhan yang begitu besar, sehingga bila kita mendapat bagian di dalamnya maka kita seolah-olah dikuburkan bagi dosa,1 supaya keinginan daging kita dimatikan. Begitu pula, oleh kekuatan kebangkitan-Nya kita bangkit menempuh kehidupan yang baru, yang datang dari Allah, sebab Roh-Nya membimbing dan memerintah kita, untuk dalam diri kita melakukan perbuatan yang berkenan kepada-Nya. Akan tetapi, inilah pokok pertama dan utama keselamatan kita: oleh kemurahan-Nya Dia mengampuni semua kesalahan kita; Dia tidak memperhitungkannya kepada kita, tetapi menghapuskan ingatannya, supaya tidak lagi masuk hitungan dalam pengadilan-Nya. Semua anugerah-Nya itu dikaruniakan kepada kita bila Dia berkenan memasukkan kita ke dalam Gereja-Nya melalui Baptisan, sebab dalam sakramen itu dinyatakan-Nya kepada kita pengampunan segala dosa kita. Dengan maksud itu telah ditetapkanNya tanda air, agar bagi kita menjadi lambang hal ini: sebagaimana oleh unsur air kotoran jasmani dibersihkan, begitu pula Dia hendak mencuci dan menyucikan jiwa kita, agar tidak tampak lagi satu noda pun. Selain itu, baptisan itu menggambarkan pula pembaruan kita, yang, sebagaimana telah dikatakan, terletak dalam upaya mematikan daging kita, dan dalam kehidupan rohani, yang dihasilkannya dan dibangkitkannya dalam diri kita.

Dengan demikian, dalam Baptisan kita menerima anugerah dan berkat ganda dari Allah kita, asal saja kita tidak meniadakan kekuatan sakramen itu dengan sikap tidak tahu berterima kasih. Yaitu: di dalamnya kita memiliki kesaksian yang pasti bahwa Allah mau menjadi Bapa yang murah hati terhadap kita, dan sama sekali tidak memperhitungkan kesalahan serta pelanggaran kita kepada kita. Kedua, Dia akan mendampingi kita melalui Roh Kudus-Nya, agar kita sanggup berjuang melawan iblis, dosa, dan nafsu daging kita, hingga memperoleh kemenangan, yang membuat kita hidup dalam kebebasan Kerajaan-Nya, yang adalah Kerajaan kebenaran.

[33] Oleh karena kedua hal itu dilaksanakan dalam diri kita oleh anugerah Yesus Kristus, maka hakikat Baptisan itu dan kebenaran yang diungkapkan olehnya terdapat di dalam diri-Nya. Sebab, kita tidak memiliki pencucian selain darah-Nya, dan kita tidak memiliki pembaruan selain dalam kematian dan kebangkitan- Nya. Akan tetapi, sama seperti Dia memberitahukan segala kekayaan dan berkat itu melalui Firman-Nya, begitu pula semua itu.dibagikanNya kepada kita melalui sakramen-sakramen-Nya.

Akan tetapi, Allah kita yang baik tidak menganggap sudah cukup mengangkat kita menjadi anak-Nya dan menerima kita ke dalam persekutuan Gereja-Nya. Sebaliknya, Dia mau membentangkan anugerah-Nya lebih luas lagi atas diri kita, dengan berjanji bahwa Dia akan menjadi Allah kita dan keturunan kita turun-temurun sampai seribu angkatan.1 Karena itu, kendati anak-anak orang percaya termasuk keturunan Adam yang rusak, Dia tetap juga bersedia menerima mereka, oleh kekuatan perjanjian itu, dan menganggap mereka terhisab anak-anak-Nya. Sebab itu, dari semula dikehendaki-Nya agar dalam Gereja-Nya anak-anak menerima tanda sunat, yang olehnya pada waktu itu Dia tunjukkan apa saja yang dewasa ini diperlihatkan oleh Baptisan.2 Dan sebagaimana diperintahkan-Nya agar mereka disunat, begitu pula mereka dianggapNya anak-anak-Nya dan dikatakan-Nya bahwa Dia adalah Allah mereka, sama seperti Dia telah menjadi juga Allah nenek moyang mereka.

Maka itu, kini sama sekali tidak perlu diragukan bahwa anak-anak kita ini ahli waris kehidupan kekal yang telah dijanjikan-Nya kepada kita. Sebab, Tuhan Yesus telah turun ke bumi bukan untuk mengurangi anugerah Allah, BapaNya, melainkan untuk memperluas perjanjian keselamatan, yang waktu itu terbatas sehingga hanya mencakup umat Yahudi, hingga meliputi seluruh dunia. Karena itulah, Rasul Paulus berkata, Allah telah menguduskan mereka mulai waktu mereka masih dalam kandungan ibunya, untuk memisahkan dan membedakan mereka dari anak-anak orang-orang kafir dan tidak percaya. Oleh sebab itu, Tuhan kita Yesus Kristus telah menyambut anak-anak yang dibawa kepada-Nya, sebagaimana tertulis dalam pasal 19 Injil Matius, 'Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada-Nya, 1545 supaya Dia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah [34] yang empunya Kerajaan Surga.'3 1542A, 1542/5 Dengan menyatakan bahwa merekalah yang empunya Kerajaan Surga, meletakkan tangan-Nya atas mereka, dan memohon anugerah Allah, Bapa-Nya bagi mereka, Dia mengajarkan kepada kita dengan cukup jelas, bahwa kita tidak boleh menghalangi mereka sehingga tidak termasuk Gereja-Nya. Maka kita mengikuti pedoman ini, dan menerima anak ini dalam Gereja-Nya, untuk membuatnya mendapat bagian dalam semua harta yang telah dijanjikan-Nya kepada orang-orang percaya milik-Nya. Dan lebih dulu kita menghadapkannya kepada-Nya melalui doa kita, ambil mengatakan semua dengan ikhlas dan rendah hati:

Tuhan Allah, Bapa yang abadi dan mahakuasa, oleh kemurahan-Mu yang tak terhingga Engkau telah berkenan berjanji kepada kami bahwa Engkau akan menjadi Allah kami dan anak-anak kami. Karena itu, kami berdoa memohon kepada-Mu agar Engkau berkenan meneguhkan anugerah itu dalam anak ini, yang diperanakkan oleh seorang ayah dan seorang ibu yang telah Kaupanggil menjadi warga Gereja-Mu. Kami menghadapkan dan mempersembahkannya kepada-Mu. Karena itu, sudilah Engkau menerimanya dalam lindungan-Mu, menyatakan bahwa Engkaulah Allah dan Penyelamatnya, dan mengampuni dosa turunan yang menjadi kesalahan seluruh keturunan Adam, serta kemudian menguduskan dia oleh Roh-Mu, agar ketika ia akil balig ia mengenal-Mu dan menyembah-Mu sebagai satu-satunya Allahnya, sambil memuliakan Engkau dalam seluruh kehidupannya, agar senantiasa memperoleh dari-Mu pengampunan segala dosanya. Dan agar ia dapat memperoleh semua anugerah itu, sudilah Engkau menerimanya masuk dalam persekutuan Tuhan kami Yesus, sehingga sebagai seorang anggota tubuh-Nya ia mendapat bagian dalam semua harta-Nya. Dengarkanlah kami, ya Bapa yang penuh belas kasihan, agar Baptisan yang kami layankan kepadanya sesuai dengan perintah-Mu menghasilkan buah dan kekuatannya, sebagaimana dinyatakan kepada kami oleh Injil-Mu:Bapa kami yang di surga, 1545 Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah KerajaanMu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya, dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami, [35] dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Amin.

1542A, 1545

Sesudah itu, Pelayan akan mengajukan pertanyaan ini kepada orangtua anak itu:

Apakah Saudara-saudara mau anak ini dibaptis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus?

Mereka menjawab: Mau.

Pelayan:

1542A, 1542/5 Kita hendak menerima anak ini ke dalam persekutuan Gereja Kristen. Maka berjanjikah kamu untuk, bila ia cukup berumur untuk memahaminya, menyampaikan kepadanya ajaran yang diterima umum dalam umat Allah, yang ikhtisarnya tercantum dalam Pengakuan Iman yang kita semua miliki:

Aku percaya kepada Allah Bapa, 1545 Yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mad dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Mahakuasa, dan akan datang dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus. Aku percaya adanya Gereja (Kristen) yang kudus dan am, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan daging, dan hidup yang kekal. Amin.

1542,1545 Artinya sebagai berikut. Kita mengaku memiliki satu Allah yang esa. Dia kita sembah, dan kepada Dia kita mempersembahkan segala puji-pujian dan kemuliaan. Hanya Dialah yang kita seru dalam segala keperluan kita; hanya kepada Dialah kita ucapkan syukur atas segala kebaikan yang kita terima. Selanjutnya, bahwa di dalam satu Zat ilahi yang esa kita mengenal Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Begitu pula, bahwa kita menerima sebagai kebenaran yang pasti riwayat sejarah yang tertulis dalam Kitab Injil mengenai dikandungnya Yesus Kristus, kelahiran, kematian, dan kebangkitan-Nya, serta kenaikanNya ke surga. Dan bahwa orang harus menantikan kedatangan-Nya sebagai Hakim seluruh dunia. Dan karena seluruh perbuatan dan penderitaan-Nya bagi kita tidak boleh sia-sia dan tidak bermanfaat, maka perlulah kita menganggap pokok keselamatan kita dan semua [36] bagiannya terletak dalam hal-hal tersebut di sin. Juga, bahwa oleh anugerah dan kekuatan Roh Kudus kita diberi bagian dalam Yesus Kristus dan segala harta-Nya. Karena itu, kita menambahkan bahwa kita percaya adanya Gereja Yang Kudus, sebab Allah membuat kita lahir kembali, oleh Roh-Nya, di dalam Gereja-Nya, melalui pelayanan Firman-Nya dan sakramen-sakramen-Nya. Juga, bahwa kita berharap Allah karena belas kasihan-Nya senantiasa mengampuni kesalahan semua anggota Gereja-Nya, dan memelihara serta melindungi mereka hingga kebangkitan yang berbahagia, yang bagi mereka menjadi pintu masuk ke dalam kehidupan kekal.

1542A Dan hendaklah kamu memperkenalkan pula kepadanya ajaran kudus Tuhan kita, dan menyampaikan kepadanya hukum-Nya yang kudus sambil mengajarkan kepadanya hukum-hukum yang telah diberikan-Nya kepada Musa disertai perintah meneruskannya kepada umat-Nya. Kata-kata 'Aku Tuhan Allahmu, yang' dan seterusnya mengungkapkan keinginan-Nya agar tiap-tiap orang memegangnya.

1542/5 Jadi, kamu berjanji hendak berupaya menyampaikan kepadanya seluruh ajaran kudus ini, dan pads umumnya segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, sehingga ia menerimanya se bagai Firman Allah yang pasti, yang furan dari surga. Juga, hendaklah kamu menasihai dia agar hidup sesuai dengan Pedoman yang telah diberikan kepada kita oleh Tuhan dalam hukum-Nya, yang dapat dirangkumkan dalam kedua pokok ini: kita harus mengasihi Allah dengan segenap perasaan kita dan dengan segenap hati kita dan dengan segenap kekuatan kita, dan sesama kita manusia seperti diri kita sendiri.' 1542A Hendaklah kamu juga mengajar dia selaku seorang Kristen yang sejati menyangkal diri dan meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut 1542A, 1545 Yesus, Anak-Nya, sambil memikul salib-Nya, artinya kesusahan dan siksaan yang akin didatangkan atas dirinya oleh Tuhan kita, sehingga seluruh hidupnya dibaktikan kepada kehormatan Allah dan pembangunan Gereja-Nya. Karena itu, hendaklah kainu memperingatkan dia dan menasihati dia, dan menghukum dia bila ia bersalah, sebagaimana tiap-tiap orang wajib melakukan terhadap sesamanya orang Kristen, sehingga ia dibesarkan dalam ajaran kudus dari Allah. Hendaklah kamu berjanji begitu. Dan mereka menjawab: Kami berjanji.

1542/5 [37] Begitu pula, sesuai dengan nasihat-nasihat yang telah diajukan-Nya melalui para Nabi dan Rasul-Nya, hendaklah ia menyangkal dirinya dan nafsunya sendiri serta mengabdikan dirinya kepada kemuliaan Nama Allah dan Yesus Kristus, dan pembangunan sesamanya manusia.

1542A

Dengarkanlah Injil mengenai Cara membawa anak-anak kepada Tuhan kita menurut Mat 19.

Anak-anak kecil dibawa kepada Yesus Kristus, supaya Dia meletakkan tanganNya atas mereka dan mendoakan mereka. Akan tetapi, murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata, 'Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Surga. Lalu Dia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka.

Melalui nas itu benar-benar jelaslah bahwa Allah tidak menolak anak-anak kecil, sebab Dia Penyelamat mereka. Maka kita mempersembahkan anak ini kepada-Nya sejauh kita sanggup melakukannya, sambil menerimanya dalam Gereja yang lahiriah dan menganggapnya sebagai anggota Gereja itu.

Apakah kamu ingin supaya anak ini dibaptis? Orangtua akan menjawab: Ingin. Pelayan: Berilah dia nama. Orangtua: N.

1542/5

Setelah orangtua mengucapkan janji, orang memberi nama kepada anak itu, lalu Pelayan membaptisnya.

1542A,1542/5 Sesudah itu, Pelayan akan membaptis dia dengan memercikkan air murni tanpa tambahan apa pun pada kepalanya sambil berkata: [38] Dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.[1]

S 1542A, 1545
Selanjutnya Pelayan mengatakan lagi:

Sudilah Tuhan, Allah kita, karena rahmat dan kebaikan-Nya, membuat anak ini, yang telah diciptakan-Nya dan dibentuk-Nya menurut gambar dan rupaNya, menjadi seorang anggota tubuh Yesus Kristus, Anak-Nya, yang menghasilkanbuah yang layak bagi seorang anak Allah. Amin. Allah menyertai kamu untuk selama-lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar